Minggu, 28 Februari 2010

Bahaya Dendam (artikel lama yang diungkap kembali)

Dalam menjalankan perannya, syetan mencari celah di hati manusia untuk menghembuskan perasaan saling menghancurkan, baik itu sesama teman, sesama saudara antara adik dengan kakak, antara anak dengan orang tua, antara istri dan suami. Sejarah perang didunia tidak luput dari lemahnya hati manusia (pemimpin). Hati yang rapuh dalam diri manusia dihembuskan sihir-sihir yang halus untuk mempertahankan ego: tidak mau kalah, tidak ingin rugi dan …..dendam. Itu semua yang akhirnya pada tingkat yang paling mengerikan dan menggetarkan nilai2 kemanusiaan adalah saling menghilangkan nyawa. Ini adalah tingkatan yang paling parah. Bagaimana bisa ini terjadi??? Ini ceritanya : Syetan mengirimkan sihirnya dalam otak manusia untuk menggerakan kholbu ybs. Agar melakukan suatu perbuatan yang tidak disukai oleh lawannya. Perbuatan itu bisa berupa fitnah, bisa tindakan yang menjijikan, mendekati zinah ataupun hal2 yang paling disukai oleh sifat dasar manusia yang mendekati perilaku hewani/ basic instinct. Salah satu kenapa ada ayat : jauhilah zinah..itu merupakan cara setan mengendalikan manusia..karena sex adalah basic instinct. Disisi lain..syetan tidak mampu mempengaruhi manusia secara massal secara pararel. Itulah kenapa dicarilah cara effek domino untuk menghancurkan umat. Dengan mempengaruhi orang untuk berbuat jahat, maka pengaruh jahat akan terus tersebar secara massif layaknya effek domino dimuka bumi ini. Untuk itulah mengapa kita harus menghindari lingkungan jahat atau teman yang jahat. Karena kejahatan teman kita tsb akan mempengaruhi jiwa kita..walaupun kejahatan tsb tidak ditujukan langsung untuk kita. Hasil kejahatan suatu manusia secara langsung, akan menyebabkan korbannya bereaksi : balas..atau sabar. Nah pada manusia yang basic instinct-nya (sifat hewani) lebih dominant dibanding sifat NUR (ilahi)-nya tentu akan bereaksi dendam. Dendam itu impact-nya bisa langsung ataupun tidak langsung. Secara langsung, si korban akan melakukan apapun kepada si pelaku untuk memuaskan rasa amarah, rasa panas(api) yang berkobar dalam dada. Ingat!!! Rasa panas adalah reaksi setan sedang meniupkan sihir pada kepala kita. Secara tidak langsung, perilaku jahat si pelaku akan meng induksi si korban untuk melakukan hal tang sama…!!! Pada saat lemah si korban akan melakukanny pada orang lain..! ini yang bahaya..artinya mata rantai kejahatan terus berlanjut. Setan-lah yang menang…untuk menghancurkan umat manusia sesuai janjinya kepada Allah untuk menjadikan manusia sebagai teman di neraka… Cara yang baik dalam memutus mata rantai kejahatan, perbuatan keji dlsb: dekatkan diri pada Allah untuk membunuh api(syetan) dalam dada. Sering-sering-lah berwudhu agar kepala dingin..ingat parallel wudlu adalah sholat. Sholatlah pada malam hari…mengadu-lah pada NYA…menangislah dalam pangkuan kasih sayang Allah dalam sholat-sholat malam. Ingat perbuatan baik akan membunuh pengaruh perbuatan jahat…dengan sholat malam maka pengaruh baik akan mempengaruhi anak kita, istri kita, suami kita, tetangga kita dan lingkungan kita. Yakinlah dengan membunuh dendam dalam diri kita akan memancarkan kebaikan kebada orang disekeliling kita. Dengan begitu pasangan kita-pun akan selalu terpengaruh oleh kebaikan kita. Dan ia akhirnya akan membahagiakan kita dengan kasih sayang yang sama. Jangan kita merugikan diri kita sendiri dengan menerima pesan jahat setan melalui perbuatan manusia lemah, untuk ditujukan kepada kita. ingat…!!biarlah Allah yang menghakimi manusia jahat yang lemah iman. Karena dendam Allah lebih pedih dibanding dendam manusia. Allah sangat pencemburu terhadap manusia yang mengambil hak dan peran NYA. Biarlah kita tetap menjadi manusia yang sabar yang selalu mengikuti Shiratul Mustaqim. Karena kita ingin memberikan pengaruh baik thd anak kita. Sebab anak kita-lah yang akan menyelamatkan kita kelak dalam alam barzakh (Kubur) melalui perbuatannya yang sholeh, melalui doanya yang sholeh, melalui cucuran air matanya yang ridho kepada kita sebagai orang tuanya. tentu Orang tua yang sholeh, dan sabar. Sekian olah kata saya semoga menjadi pahala bagi yang membaca dan juga untuk saya sendiri

Wasalam


Nuri nurzikri