Minggu, 31 Januari 2010

Artikel 1 (hasil berfikir satu langkah untuk mengenal Mu..)

Monotheism adalah ide tertua dari pemikiran manusia tentang Tuhan. Namun ide tuhan yang satu sudah tidak ideal dalam menghadapi kesulitan dan kepedihan hati serta sulitnya hidup. maka tuhan-tuhan yang mewakili kepentingan manusia tercipta dari imaginasi yang tercetus. Tuhan yang merepresentasikan kekuatan perang, tuhan yang mewakili kekuatan hujan dan langit, tuhan yang mewakili keberhasilan panen, tuhan yang menentukan sehat dan sakit. Beberapa kebudayaan dunia, menjelaskannya dalam bentuk Dewa-Dewa. Misalnya dewa perang dalam budaya Romawi, Dewa matahari dalam budaya suku Maya, dan personalisasi tuhan lainnya dalam banyak budaya di belahan dunia.

Saat kini, kesulitan dalam menghadapi alam serta rekayasanya sudah dipelajari manusia dan alam cenderung sudah dalam kekuasaan(genggaman) manusia. Exploitasi alam menyebabkan manusia mengembangkan ilmu pengetahuan untuk menundukan nya. Kultur ilmiah, telah menggeser Tuhan dalam lubang yang samar-samar. Kultur ilmiah yang cenderung mengutamakan kekuatan material, memandang fisik sebagai hal yang dapat membenarkan segala sesuatu jawaban atas ke tidak-tahuan, ataupun yang belum terungkap dari suatu ketidak tahuan manusia.

Kekuatan keilmuan, banyak menyebabkan manusia menggantikan sifat rohaninya dalam bentuk yang Real-materil. Sehingga kekuatan rohani yang cenderung memiliki sifat Ilahiyah menjadi padam.

Kultur masayarakat modern cenderung mengesampingkan sifat tradisionil. Padahal dari atmosfir yang tradisionil biasanya muncul budaya spiritual. Sebagaimana kita ketahui, spiritual merupakan sifat dasar dari kekuatan impersonal yang dapat merasakan “kekuatan” ruh.

Dalam beberapa literature intelektual disebutkan daya spiritual yang meyakini kekuatan ruh sebagai layaknya daya potensial listrik, atau radioaktif yang terpancar, atau adanya gelombang radio yang tak terlihat mata, dan lain sebagainya.

Dalam pemikiran saya, kekuatan yang mengikis kegelapan disimbolkan sebagai cahaya (Nur)

Kegelapan identik dengan kekacauan. Kematian, dan hal-hal yang meninggalkan “kebenaran”. Jaman kegelapan disebut sebagai jaman jahiliyah, dimana cahaya kebenaran terperangkap dalam jiwa-jiwa yang tertekan dan ketakutan oleh ancaman kekuatan ganas dan bengis yang mencuri kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda share nasihat & komentar anda untuk menambah pemahaman dan pengetahuan penulis.